Apakah dunia kita benar sudah jauh berbeda
Dan,
Hanya untuk bertemu saja, kita harus mengatur waktu sedemikian repotnya.
Kita sadar akan kesibukan, kita semakin dewasa menjadi semakin berjalan mandiri dengan pilihannya sendiri. Kita yang dulu selalu bergerombol, pelan-pelan mulai berbelok ke arah yang berbeda. Kebersamaan yang tak lengkap jika keberadaan satu kawan belum datang, gelak tawa yang mampu pecahkan sepi suasana kini menjadi hilang. Dinginnya malam dihangatkan dengan canda dan kegilaan yang kita lakukan, sekarang ruang itu tampak kosong tanpa penghuni lagi. Jika memang daun muda itu tumbuh dan akan menjadi tua lalu mengering lantas mati, siapakah yang paling kuat bertahan menanti datangnya musim penghujan. Kita bernyanyi satu irama dalam tembang yang sama, namun kini suara bergema didalam hati saja.
Laju roda yang berputar sesaat berhenti, hidup memang seperti ini. Tapi sebuah pertanyaan muncul dalam hati,
Apakah dunia kita sudah memang jauh berbeda?
Jika memang begitu adanya, saya akan bergegas dan melanjutkan langkah kaki lagi. Bukan untuk kembali, melainkan berjalan hingga akhirnya kita bertemu di ujung persimpangan jalan. Dengan cerita yang tentunya tidak lagi sama.
Tulisan-tulisannya kaya lagi agak-agak galau atau lagi bingung mencari jati diri gitu sih mas, hhahaha.
ReplyDeletegw seneng tuh yang judulnya perempuan sama ke surabaya itu 17 Mei 2015
iya namanya juga sebuah perjalanan, kadang gue bisa merasakan senang, kadang merasa sedih. kadang merasa semangat, tapi kadang juga butuh seorang buat semangati kembali, ya karena hidup itu ga selalu datar, seperti inilah penggalan dalam setiap cerita yang ada
ReplyDelete