Buanglah sampah pada tempatnya!!!

Pagi tadi saat berangkat kerja ada yang tidak seperti biasanya, ada yang berbeda dari rutinitas saat pagi datang.

Setiap pagi berangkat kerja pasti saya suka ketemu dan menyapa dua orang bapak, yang biasa mengambil sampah di komplek perumahan tempat saya tinggal. Memang itu pekerjaan sehari-hari yang kedua bapak itu lakukan setiap pagi, tidak pernah satu sampah pun terlewatkan masuk ke dalam gerobaknya. Akan tetapi pagi tadi saya tidak sengaja pada saat menyapa kedua bapak itu, saya melihat mereka tersenyum seperti tidak ada beban dalam hidupnya. Saya pun seperti di ingatkan untuk bersyukur atas apa yang akan saya kerjakan dan hadapi, saya dan kedua bapak itu sama-sama mempunyai rutinitas dengan pekerjaan. Tapi dengan saya melihat senyum kedua bapak itu, saya jadi malu bahwa saya masih suka menggerutu dan mengeluh jika ingin berangkat kerja. Padahal jika dipikir mungkin hidup saya jauh lebih beruntung dari orang lain, yang harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan hidup dan keluarganya. 

Sepanjang perjalanan selama ke kantor, saya terbayang dengan kedua bapak yang sampai saat ini konsisten terhadap rutinitas paginya itu. Beliau tidak gengsi atas apa yang dikerjakan, walau kita semua tahu menjadi tukang sampah bukan sebuah profesi yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mengenai tukang sampah, saya melihat hal yang bijak atas apa yang telah dikerjakan. Saya melihat sampah itu seperti hal-hal buruk yang kita temui setiap harinya, sampah disini bisa juga diartikan seperti iri, dengki, benci, kecewa, umpatan, cacian sumpah serapah dan perasaan buruk lainnya yang pasti membuat dampak buruk pada diri kita sendiri. Maka dari itu dalam hidup kita bertugas sebagai tukang sampahnya, dalam peran yang kita jalani masing-masing. Sampah yang kita temui dalam aktifitas keseharian harus kita ambil dan membuang ke tempat yang disediakan, jangan pernah disimpan atau malah membuangnya di sembarang tempat. Karena jika disimpan atau kita membuangnya sembarangan bukan hanya akan merugikan diri sendiri, bahkan sudah pasti kita akan merugikan orang lain dengan adanya sampah itu. Sekarang ini juga banyak sampah yang dapat dikelola dengan daur ulang, lantas bagaimana jika dikaitkan dengan sampah hidup yang kita punya?

Rasanya hampir sama dengan mengelola sampah pada umumnya, dengan suatu ide kreatif kita bisa mengelola sampah hidup yang kita punya. Caranya dengan berpikir positif dan belajar mengendalikan diri, agar sekitar kita pun dapat merasakan bahwa yang tadinya sampah hidup jika kita mampu mengelola itu bukan lagi terlihat seperti sampah. Bahkan jika kita sudah mampu mengelola dengan baik, mungkin saja kita akan selalu terlihat tanpa beban hidup. Seperti kedua bapak yang saya ceritakan di atas, dapat selalu tersenyum tanpa beban dalam hidup yang di jalaninya.

Jadi, sudahkah kita membuang semua sampah itu pada tempatnya?