Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

hidup itu seperti proses memasak

..kita begitu rumit dalam prosesnya, tapi tidak butuh waktu lama untuk menghabiskannya..

 

yahya imansyah 

Semalam habis ngobrol sama teman wanita yang kebetulan dia mahir memasak, kita membahas mulai dari obrolan santai dan ringan seperti appetizer dalam sebuah sajian. Membicarakan tentang sebuah impian yang dulu pernah dicita-citakan hingga sekarang ini sudah beberapa banyak yang sudah tercapai, lantas apa yang menjadi penyebab belum tercapainya sebagian impian tersebut.

Setelah asyik obrolan santai ibarat sajian appetizer lalu ke sajian main course, obrolan lebih berat dengan menceritakan problematika hidup yang kompleks. Kecocokan kita hanya sebatas lidah dan plating dalam sebuah masakan, tapi begitu berbeda dalam memandang suatu proses masakan itu mulai dari dipersiapkan lalu diproses dan disajikan dalam bentuk hidangan. Dalam pandangannya sekarang begitu banyak hal yang instan tapi itu tetap kalah nikmatnya jika dibanding dengan proses dari bahan yang diramu sendiri, yang instan memang cepat dan mudah dalam prosesnya. Berbeda jauh sekali dengan proses dari bahan yang diramu sendiri itu lebih ribet, bahkan jika salah dalam mencampur atau mengolah bahannya kemungkinan gagal pasti terjadi. Namun mengenai rasa itu paling nikmat adalah bahan yang diramu sendiri, "pokoknya luar biasa lah" begitu katanya dengan muka sangat ekspresif sekali. Lantas saya timpal balik dengan sebuah pernyataan "hmm,... kita begitu rumit dalam prosesnya, tapi tidak butuh waktu lama untuk menghabiskannya..", tanpa menunggu balasan pernyataan yang saya langsung jelaskan mengapa itu saya katakan.

Memasak itu seperti hidup, banyak bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam proses memasak. Kita adalah koki atau juru masak itu sendiri dalam hidup yang kita jalani, setiap koki punya cara masing-masing dalam mengolah makanan yang dimasaknya. Bumbu yang digunakan itu merupakan pilihan, mau instan yang mudah dalam penggunaannya atau yang diramu sendiri pasti mempunyai cita rasa lebih nikmat karena prosesnya yang ribet. Bumbu instan dan bumbu ramuan sendiri dapat digabung untuk perpaduan rasa, anggap saja seperti cara kita memadukan pola hidup tradisional dan modern dalam beraktifitas. Jika dalam proses memasak rumit dan membutuhkan waktu yang lama, tapi tidak dengan waktu menghabiskan masakannya. Itu juga seperti semua hal pasti harus melalui proses yang harus dilakukan, setelahnya menyantap masakan itu seperti sebuah perayaan atas keberhasilan dalam menyelesaikan proses tersebut. Perayaan tidak akan berlangsung lama, itu akan cepat berlalu lantas kita hanya bisa mengenang apa yang pernah kita capai. Kemudian kita coba resep masakan yang baru, seperti kita akan melanjutkan proses-proses berikutnya dengan tantangan yang baru pula.

Akhirnya obrolan kita pun diakhiri dengan dessert manis, yaitu memasak itu selain untuk menyenangkan diri sendiri tentunya juga harus menyenangkan orang lain yang menyantap masakan kita. Sudahkah memberi rasa kepada orang-orang di sekitar kita? seperti kita memasak dengan cita rasa yang menggugah selera! Dan meskipun proses dalam waktu memasak lebih lama daripada waktu menghabiskan masakan yang sudah tersaji, nikmatilah prosesnya dan rasakan kepuasan ketika orang lain dapat menikmati juga hasil yang sudah kita buat. Tanpa ada sisa makanan di akhir sajian sebuah hidangan dan setelahnya berkata apa yang sudah kamu buat luar biasa!!!!

***** Selamat Menikmati *****

Post a Comment for "hidup itu seperti proses memasak"