Jogjakarta memang tetap ISTIMEWA
Tugu Jogja |
Tangerang, kamis 29 mei 2014.
Sekitar jam 16:00 wib gue udah menunggu Anna di stasiun Tangerang, kita akan menuju ke stasiun Pasarsenen karena kereta Progo berangkat jam 22:00 wib. Di perjalanan sampai stasiun Duri lumayan lancar, tapi pas transit menuju stasiun Pasarsenen melalui stasiun Kampung Bandan dapat kabar ada masalah sebelum stasiun Kemayoran. Padahal udah deket karena gue rencananya mau turun di stasiun Kemayoran, harus balik lagi ke stasiun Duri karena ada yang rel ambles akibat batang kayu (keseeeeel banget ga cuk). Maka untuk yang ke arah Pasarsenen harus balik kembali dan transit melalui stasiun Jatinegara, untung saja karena berangkat dari sore hari jadi mempunyai waktu cukup panjang (ya walau sedikit kesel juga sih). Tiba di stasiun kecil Pasarsenen sekitar jam 21:00wib, setelah muter-muter karena masalah pada kereta Commuter Line nya.
Sesampainya di Pasarsenen kita langsung bergegas membeli makanan selama perjalanan dikereta, dan langsung menuju ruang tunggu hingga Progo datang.
menunggu Progo masuk peron.
Setelah kereta datang, kita langsung bergegas mencari tempat duduk supaya kebagian bagasi diatas bangku (selap-selip, nikung sana-nikung sini....yehaaaaaaaa). Karena liat yang naik kereta banyak bawa koper besar untuk liburan, jadi harus lebih cepat agar dapat tempat menaruh tas (Untung koper-kopernya ga sebesar carrier 100liter yang segede kulkas).
ini perbekalan kita (karena kali ini ga naik gunung, cuma jalan-jalan santai).
Anna Maria Brigita Lee Leimena.
touchdown Jogjakarta.
***
Jogjakarta, jumat 30 mei 2014.
Sesampainya di Jogjakarta langsung bertemu teman yang bersedia meminjamkan motornya, untuk dipakai wara-wiri selama beberapa hari di Jogjakarta dan sekenanya. Tak lama menunggu akhirnya datang juga, setelah itu gue dan Anna pun berangkat menuju titik point rencana kita.
titik point pertama.
Yaaaap..... ini adalah Gua Maria Sendangsono yang terletak di Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Gua Maria Sendangsono dikelola oleh Paroki St. Maria Lourdes di Promasan, barat laut Yogyakarta.
Koordinat GPS: S7°39'57.8" E110°13'33.5" Akses jalan: S7°39'10.2" E110°15'21.5"
sumber: wikipedia
Setelah berkunjung ke Gua Maria Sendangsono, kita pun lantas balik ke kota Jogjakarta kembali kerumah kawan. setelah makan siang dan bersih-bersih, sore menjelang malam berkeliling kota Jogjakarta dan sekenanya.
Monumen Jogja Kembali (MONJALI).
karena waktu ke Monumen Jogja Kembali sudah tutup, jadi menghibur diri dengan mampir ke Taman Pelangi yang masih satu komplek dengan Monumen Jogja Kembali.
setelah puas mengitari komplek Monumen Jogja Kembali, lalu kita menghabiskan waktu di tempat lain.
dan inilah tempatnya, jalan Malioboro.
Setelah lama ga ke Jogjakarta, akhirnya bisa kembali menikmati kopi joss di angkringan lik man (kangen akuuuuuh terobati juga bisa menikmati 2 gelas). Karena sudah tengah malam kita pun kembali untuk istirahat, lanjut besok lagi.
***
Jogjakarta, sabtu 31 mei 2014.
Bangun pagi tancap gas ke arah selatan Jogjakarta, karena perjalanan cukup lumayan jauh jadi kita berangkat dari pagi. Jalan ke arah Wonosari dan sarapan bubur ayam disekitaran jalan Wonosari, dan lanjut kembali dengan perjalanan yang cukup lumayan berliku-liku seperti jalur Puncak Pass (sayang kali ini bukan sama Maleo jalannya). Setelah masuk batas wilayah Gunung Kidul, banyak orang di pinggir-pinggir jalan menawarkan jasa wisata ke Gua Pindul baik yang resmi menggunakan seragam atau tidak (lebih baik memilih yang resmi agar lebih aman dan nyaman). Cara mereka sangat baik seperti menjemput bola, apalagi jika tempat wisatanya terletak jauh didalam dan cukup sulit diakses dari jalan raya. Karena kita berdua belum mengetahui akses menuju kesana, akhirnya kita langsung tanya ke seorang bapak yang kebetulan dari salah satu POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) di Gua Pindul yang bernama POKDARWIS GELARAN INDAH. Karena belakangan ini minat para wisatawan sangat banyak ingin mengunjungi Gua Pindul, jadi memang harus sudah dikelola POKDARWIS guna meningkatkan fasilitas agar minat pariwisata suatu daerah tersebut semakin tinggi.
tiba di Gua Gelatik daerah Karangmojo, desa Bejiharjo-Gunung Kidul.
setelah dari Gua Gelatik, tidak jauh dari sana langsung menuju ke Gua Pindul.
***
Siang harinya setelah kita puas main kotor-kotoran masuk keluar Gua dan main air, kita bersih-bersih dan melanjutkan perjalanan kembali. Kali ini masih ke arah selatan Jogjakarta lagi, yaitu ke Gua Maria Tritis (perjalanan religius banget ya, oops....!!!) yang terdapat di Dsn. Bulu, Ds. Giring, Kec. Paliyan, Kab. Gunung Kidul - Wonosari. Paroki St. Petrus Kanisius - Jln. Mgr. Sugiyapranata 29.
Koordinat GPS : S8°4'55.3" E110°33'24.7" akses jalan : S8°4'52.9" E110°33' 8.7".
sumber : lokasi gua maria
***
Jogjakarta, minggu 1 juni 2014.
kembali ke Malioboro, menyaksikan pawai pencak silat.
saat pawai dimulai.
Karena balik dengan kereta Gaya Baru Malam dari stasiun Lempuyangan jam 17.10 wib, maka gue dan Anna ga menyaksikan sampai acara berakhir. Perjalanan kali ini berakhir dengan membawa cerita baru, Jogjakarta gue pasti akan kembali (see you again, cup..cup...muach, *kecup basah).
Post a Comment for "Jogjakarta memang tetap ISTIMEWA"