Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Segelas kopi hitam yang rasanya sama tapi dengan cangkir yang berbeda


yahya imansyah 

Segelas kopi hitam rasanya bisa jadi sama, padahal terbuat dari jenis kopi yang berbeda. Hanya berbeda dari cita rasa yang kuat terkandung dalam biji kopi tersebut, dan kembali lagi pada selera si penikmatnya.

Begitu pula dengan cinta!

Mungkin semua merasakan gambaran yang sama tentang cinta, baik yang sedang mencintai ataupun yang dicintai dan yang saling mencintai. Memang tidak semua perasaan cinta itu sama dialami setiap orang, ada sedikit banyaknya perbedaan tapi tetap dirasakan sama bahkan hampir mirip. Cinta seperti secangkir kopi hitam yang tersaji, teman yang asyik saat dinikmati saat penat dalam jalani hidup. Terlalu banyak minum kopi dapat menyebabkan asam lambung naik pasti membuat perut tidak nyaman, rasa cinta yang berlebihan pun bisa membuat tidak nyaman dalam menjalani hidup yang nyata. Mungkin cerita cinta sejati hanya tepat buat dongeng anak-anak, tapi itu bukan berarti kita tidak dapat mencintai dengan sepenuh hati.

Kopi itu enak dinikmati saat hangat, cinta pun akan terasa lebih nikmat jika suatu hubungan dengan seseorang sedang hangat-hangatnya. Menikmati kopi juga tidak seperti minum air mineral yang enak diminum habis bahkan sekali tenggak saat haus, nikmati rasa cinta jangan terburu-buru juga. Kita nikmati setiap rasanya saat moment yang akan dilewati, menelan walau kadang untuk sebagian orang pahit karena belum tentu sebagian orang lagi akan menganggap itu pahit tetapi yang dirasakannya manis. Semua tergantung darimana kita menikmatinya! 

Kopi hitam tetaplah kopi hitam, rasanya akan sama meski disajikan dengan cangkir yang berbeda. Begitu juga dengan cinta, cinta tetaplah cinta dan rasanya hampir sama tinggal kita berani atau tidak merasakannya walau dengan orang yang tidak lagi sama.

Post a Comment for "Segelas kopi hitam yang rasanya sama tapi dengan cangkir yang berbeda"