Ngariung Bareng at Surya Kencana
Ngariung Bareng at Surya Kencana
Sampai dimari kaya orang bingung, jadi kaya baru pertama kali aja ke cibodas – at Warung mang idi with Maria
Pagi hari sekitar jam 08.30 wib kita siap-siap untuk jalan ke curug, dengan berbekal nasi bungkus, sedikit cemilan dan sebotol air mineral. Karena masih bulan maret jalur menuju air terjun cibeureum yang juga merupakan jalur pendakian Gunung Gede Pangrango melalui Cibodas hanya ramai oleh pengunjung yang ingin ke air terjun, tidak ada aktifitas pendakian karena biasanya pendakian ditutup dari awal januari sampai akhir bulan maret.
***
Tangerang, Jumat 8 April 2016
Sore setelah pulang kerja seperti biasa gue jemput maria dirumah, kita jalan dari rumah sekitar jam 20.00 wib karena harus sampai meeting point jam 21.00 wib. Seperti biasa packing sudah dilakukan 2 hari sebelum keberangkatan biar ga ada yang tertinggal, sebelum jalan kita repacking untuk memastikan tidak ada satupun barang yang tertinggal (maklum gue suka lupaan, jadi harus diperiksa berulang kali). Setibanya di Puspem Kota Tangerang gue cuma baru liat ojan dan riski yang udah nunggu, karena masih ada waktu gue mampir ke pasar dulu beli kangkung (karena yang alami pada dasarnya lebih nikmat, kita masak sayur buat makan di atas...biar sehaaat). Dan tidak lama setelah gue balik ke meeting point, satu per satu para peserta yang ikut dalam trip anniversary Backpacker Tangerang ini bermunculan. setelah semuanya di data ulang dan lengkap, langsung naik barang bawaan ke truk tronton milik TNI yang sudah datang dari jam 20.45 wib.
ini dia foto Ojan ketua Backpacker Tangerang yang katanya ganteng.
(sekali lagi, berang-berang makan coklaaat......berangkaaaaaaat).
Dari Tangerang mobil ke arah Terminal Kampung Rambutan untuk menjemput para peserta yang berkumpul di meeting point titik kedua, setelah semuanya masuk perjalanan dilanjut lagi menuju Pos Pendakian Gunung Putri. Kondisi cuaca ketika di Puncak hujan lumayan deras (semoga saat pendakian nanti cuaca mendukung, amiiin), dan rombongan sampai di Pos GPO sekitar jam 03.00 wib, kita kumpul sebentar untuk briefing singkat pembagian tugas dan kelompok.
Jalur pendakian Gunung Gede via jalur Gunung Putri, Sabtu 9 april 2016.
Karena kita lebih suka pergi jalan-jalan daripada ke mall untuk belanja ataupun jajan.
Setelah dibagikan sarapan gue, maria, chand dan arini yang kebagian tugas untuk tim advance berangkat duluan. Rombongan para peserta pada sarapan dulu dan diberi waktu bersiap-siap untuk melakukan perjalanan, Sekitar jam 06.00 wib para peserta mulai berjalan dibagi dalam beberapa kelompok.
foto bareng sebelum keberangkatan.
Karena perjalanan gue kali ini sebagai tim advance, jadi baru kali ini gue merasa jalan seperti diburu waktu. Alasannya begitu banyak pendaki yang mendatangi Gunung Gede pada musim ini, dan kita sebagai tim advance ditugaskan untuk mencari lahan yang pas untuk acara di atas. Istirahat hanya beberapa saat, lalu terus lanjut jalan lagi (ini adalah pengalaman gue naik gunung paling cepet). Bayangkan saja sekitar jam 15.30 wib gue udah sampai Surya Kencana, padahal biasanya kalo gue jalan pagi sampai Surya Kencana pasti sudah gelap. Karena gue paling ga bisa liat batu yang bagus atau tanah datar untuk rebahan, dan gue punya kebiasaan tidur di jalur pendakian sambil nikmati setiap langkah sebuah perjalanan. Makanya itu yang membuat gue selalu paling lambat ketika sedang mendaki gunung.
Setiba di Surya Kencana benar saja kita tidak kebagian tempat yang pas untuk mendirikan tenda, jadinya kita mencari lokasi untuk membangun tenda sebelah selatan agak menjauh dari aliran air. Sore sebelum langit gelap Surya Kencana di guyur hujan sampai tengah malam, cuacanya tidak terlalu dingin seperti saat kondisi langit cerah. Karena yang membuat dingin menusuk tulang adalah ketika cuaca dihembus angin, sudah tentu pasti bikin badan jadi menggigil (seperti gue contoh nya yang paling ga kuat dingin). Jadi dari sore hingga malam aktifitas hanya lebih banyak di dalam tenda, istirahat lantas tidur untuk mengisi ulang tenaga yang dipakai cukup berat dalam pendakian.
***
Alun-alun timur surya kencana, Minggu 10 april 2016.
Selamat pagi Semesta!!!
Kabut tipis masih menyelimuti Surya Kencana, tapi gema suara tawa dan canda para pendaki yang ramai dengan aktifitasnya masing-masing membangunkan gue dari malam yang dingin, tidak lama matahari muncul seperti mengintip dari sela-sela kabut dan gumpalan awan di atas Gunung Gede. Secangkir minuman hangat dibuat maria membuat pagi kali ini begitu mempesona, apalagi buka tenda disuguhkan pemandangan puncak Gunung Gede dari Surya Kencana (nikmat mana lagi yang dapat kau dustai, kawan). Karena matahari sudah muncul tanpa menunda kita keluar walau hawa dingin masih terasa, untuk jemur barang-barang yang lembab kena hujan semalaman. Munculnya matahari ketika di gunung sangat dinantikan, karena selain dapat menghangatkan tubuh secara menyeluruh bisa juga menjemur yang lembab.
Dan ternyata tetangga tenda sebelah sudah pada jadi masakannya, dengan modal sendok mampir dari tenda ke tenda ngobrol sambil nyicip makanannya (salaaaam reformasi lah, kalo kata kawan gue #bermodalsendok). Setelah puas keliling tetangga sebelah yang masing-masing punya makanan jadi, maria pun mulai membuka peralatan masak lalu membuat tumis kangkung dan tambahan lauk boleh minta sama tetangga (yang penting perut kenyang, hati pun senang).
Setelah perut sudah diisi ternyata ada sebagian peserta yang ingin naik ke puncak, bagi peserta yang tidak ingin muncak pada ngumpul pada salah satu tenda yang paling banyak makanan dan minumannya sambil ngobrol santai. Namanya juga Ngariung Bareng, tambah ngopi atau teh pasti nikmat obrolan dan becandanya. Dan tanpa terasa hari sudah semakin siang, waktunya kita untuk bersiap-siap pulang. Setelah peserta yang pada muncak sudah kembali ke camp area, kita semua packing barang dan bersiap-siap untuk acara pembagian hadiah (ini yang paling ditunggu-tunggu, siapa sih yang ga mau dapat hadiah).
***
N
G
A
R
I
U
N
G
.
.
.
.
B
A
R
E
N
G
ini peserta yang pada sampai puncak Gunung Gede
(kalian sungguh luar biasa #tepoktangan).
ini foto yang paling kece menurut gue selama acara
Ngariung Bareng at Surya Kencana.
Foto kebersamaan Backpacker Tangerang, Asta Cetha, HAHEHO Community.
Dan karena hari sudah mulai siang, kita semua berkumpul untuk berdoa agar perjalanan sampai turun lancar tanpa ada halangan. Selesai berdoa, tanpa komando para peserta yang sudah mengetahui kelompoknya dari perjalanan naik kemarin berjalan turun gunung satu per satu. Kabut tipis tanpa rintikan hujan mengiringi kita berjalan menuruni gunung, sesekali ada celetukan canda dari kawan-kawan yang membuat tertawa dapat mengurangi lelah. Perjalanan turun memang tidak bisa diremehkan, bahkan terasa lebih berat karena tumpuan beban menahan berat tubuh dan bawaan ditambah lagi tenaga yang terkuras saat pendakian. Mungkin bagi yang sering olah raga rutin, aktifitas mendaki gunung yang berat dapat sedikit terbiasa.
Akhirnya perjalanan kali ini meninggalkan kesan yang sangat berharga, yaitu tidak ada hal yang paling indah ketika kebersamaan itu ada diantara kita. Mungkin saja kita bertemu banyak orang yang belum kita kenal setiap harinya, tapi seandainya saja kita punya Waktu dan Kepedulian, maka arti sebuah Pertemanan itu menjadi lebih bermakna.
Terima kasih teman-teman Backpacker Tangerang
Terima kasih teman-teman Asta Cetha
Terima kasih teman-teman HaHeHo Community
Terima kasih Propaganda Senyum
Terima kasih semua orang-orang yang telah bertemu tapi belum sempat bertegur sapa, mungkin di lain waktu kita akan berjumpa dan saling berbagi cerita.
Jangan Lupa Bermain
Post a Comment for "Ngariung Bareng at Surya Kencana"