Jalan-Jalan Manja edisi Semarang
Cerita Lama Baru Ketulis,...
karena ke-asyik-an menulis skripsi (halaaaah, #AlasanKlasik).
Stasiun Pasarsenen, jumat 15 april 2016.
Semarang, sabtu 16 April 2016.
karena ke-asyik-an menulis skripsi (halaaaah, #AlasanKlasik).
Stasiun Pasarsenen, jumat 15 april 2016.
Satu minggu setelah balik dari acara ngariung bareng at surya kencana, pegel-pegel yang terasa di badan aja masih beloman ilang. Tapi karena sudah direncanakan pengen Jalan-Jalan Manja ke Semarang, karena kangen jajanan khas semarang yang bikin nagih (sebut saja nostalgia). Jadi malam ini sudah berada di Stasiun Pasarsenen, dan kita siap memulai sebuah perjalanan yang kali ini diberi judul:
Jalan-Jalan Manja edisi Semarang
Baru pertama sampai sini ga kejar-kejaran sama kereta, oke perjalanan dimulai dari sini... With Maria at Stasiun Pasar Senen
Kita pergi menggunakan kereta Tawang Jaya dengan rute Stasiun Pasarsenen-Stasiun Semarang Poncol, berangkat dari Jakarta malam dan tiba di Semarang pagi. Jadi waktunya sangat pas untuk jalan-jalan, kita pun punya waktu istirahat diperjalanan.
Semarang, sabtu 16 April 2016.
Touchdown!!! At Stasiun Semarang Poncol with Maria
Setibanya di Stasiun Semarang Poncol kita pun menunggu ditempat yang kita sudah janjikan untuk bertemu dengan orang rental motor, karena dengan sewa motor kita bisa lebih irit dan bisa lebih fleksibel saat kita mau kemanapun dan kapanpun. Setelah selesai menyelesaikan persyaratan kita pun tancap gas dengan bantuan GPS menuju tempat yang kita sudah rencanakan.
***
Gua Maria Kerep Ambarawa |
Pagi disini terasa sangat sejuk, selain karena suhu udara di Ambarawa cukup dingin. Ambarawa merupakan daerah perbukitan jadi tak heran udara disini sangat sejuk, ditambah lagi tempat yang kita kunjungi merupakan tempat beribadah (dimanapun tempat ibadah dari berbagai agama dan kepercayaan yang pernah gue kunjungi, semua tempat ibadah itu pasti terasa hawa sejuknya. Mungkin karena suasananya, itu sih pandangan gue secara pribadi).
***
Alamat: Jl. Tentara Pelajar, Kerep, Panjang, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50614, Indonesia.
Gua Maria Kerep Ambarawa ini merupakan tempat ibadah khususnya bagi umat beragama Katholik yang terletak di Kabupaten Semarang tepatnya Kecamatan Ambarawa, Jawa Tengah. Banyak peziarah dari wisatawan yang hadir ke tempat ini bukan hanya yang beragama katholik, tempat yang sejuk dengan keheningan dan ketenangan ditambah pemandangan alam yang tampak membuat tempat ini wajib dikunjungi ketika hendak berada di Semarang.
Perhentian pertama!!! At Gua Maria Kerep with Maria
Setelah selesai menikmati suasana pagi di Gua Maria Kerep Ambarawa,
menjelang siang kita menuju tempat wisata berikutnya yang tidak jauh
masih berada dalam satu wilayah kecamatan Ambarawa.
Museum Kereta Api Ambarawa
Museum Kereta Api Ambarawa merupakan tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di Semarang, karena kita dapat berlibur sambil belajar (dari yang belum tau menjadi tau, itulah alasan utama gue suka mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah gue ketahui). Begitu banyak koleksi barang-barang simpanan dari museum dapat kita lihat semua terutama tentang sejarah kereta api yang terdapat di indonesia, mulai dari beberapa lokomotif uap yang pernah digunakan dari Zaman Kolonial Belanda hingga peralatan-peralatan penunjang dalam dunia kereta api dari zaman dahulu hingga sekarang.
Kita juga bisa berfoto-foto di sekitar lokasi museum kereta api ambarawa, karena di kawasan museum ini terdapat banyak spot menarik yang instagramable untuk ber-selfie ria. Tiket masuk yang harganya sangat terjangkau, membuat museum ini ramai dikunjungi terutama musim liburan sekolah.
Wisatawan juga dapat menikmati rasakan sensasi naik kereta uap atau kereta diesel dari Stasiun Ambarawa, yang merupakan daya tarik wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.
Terdapat pilihan untuk naik kereta uap atau kereta diesel, yaitu dengan tiket reguler atau rombongan. Untuk tiket reguler dapat dibeli langsung tapi hanya tersedia pada saat akhir pekan atau tanggal merah berbeda dengan rombongan yang dapat dipesan sesuai dengan ketentuan dari PT KAI, menurut info yang gue ketahui harus reservasi dulu untuk rombongan.
Jadi tidak ada salahnya jika kawan-kawan atau para pembaca ingin coba merasakan sensasi naik kereta api, dan sedikit informasi berdasarkan pengalaman pribadi (laaah kenapa jadi kaya curhat colongan). Ketika ingin berkunjung ke Museum Kereta Api Indonesia terutama pada siang hari baiknya membawa payung, topi, atau sejenisnya untuk melindungi kulit. Dikarenakan lokasi museum lebih banyak area terbuka, jadi ketika siang akan terasa panas sekali dari terik matahari. Apalagi gue waktu itu tepat jam 12 siang saat menikmati suasana di sekitaran museum, saat matahari tepat berada diatas kepala (rasanya panas bikin pusing kepala. dibaca: keleyengan).
*****
Perhentian kedua!!! At Museum Kereta Api Ambarawa with Maria
Klenteng Sam Poo Kong |
Setelah siang karena cuaca begitu panas juga gerah, kita pun melanjutkan perjalanan berikutnya. Sebenarnya banyak tempat wisata yang kita lalui sepanjang perjalanan dari Ambarawa-Semarang, tapi karena kita sudah tentukan tujuan ingin langsung ke Pusat kota semarang jadinya hanya melintas tanpa berhenti. Tempat wisata yang kita lalui adalah Pagoda Buddhagaya Watugong, Candi Gedong Songo, Lawang sewu, dan Gereja Blenduk.
Lokasi Klenteng Sam Poo Kong
Perhentian ketiga!!! At Sam Poo Kong Temple (Zheng He Temple) with Maria
***
Kesini cuma demi tahu gimbal, kurang apa lagi coba!!! At Simpang Lima with Maria
Menjelang sore kita mampir ke Simpang Lima yang menjadi pusat keramaian kota Semarang, tanpa ragu langsung memesan tahu gimbal. Karena jika ke Semarang tahu gimbal adalah menu wajib yang harus dinikmati, sebenarnya ada satu lagi yaitu Lumpia. Tapi karena waktu itu kita ga sempat untuk mampir beli lumpia jadi mungkin nanti ketika kembali ke semarang akan jadi prioritas, setelah menikmati tahu gimbal lalu kita jalan menyusuri jalan di kota semarang (sebut saja malam mingguan). Dan tanpa sengaja kita menemukan lagi jajanan khas semarang yang sangat terkenal, yaitu pisang plenet. Karena saya lihat yang melayani sangat sibuk, jadi ga enak jika saya mengajak ngobrol padahal penasaran ingin tanya-tanya lebih jauh dengan pisang plenet ini. Akhirnya saya memilih ngobrol dengan bapak tukang parkir yang menjaga parkir di sekitaran penjual pisang plenet ini. Ternyata penjual pisang plenet ini telah berjualan sudah 3 generasi, fantastis sekali bukan! bayangkan 3 generasi itu bukanlah hal mudah dalam membangun usaha jajanan, salut buat penjual pisang plenet di semarang.
Makan sudah, cemilan pun sudah. Rasanya kurang jika tidak ngopi, dan kebetulan setelah muter-muter di kawasan dekat stasiun.
Sebut saja pria penjaja kopi!!!
Ga bisa liat tempat ngopi, langsung belok mampir!!! With Maria at Stasiun Kopi
Kopi segelas habis kita pun lanjut mencari jajanan lagi, oleh-oleh khas Semarang yang tak boleh dilewatkan juga adalah Bandeng Presto dan Wingko Babad. Setelah puas muter-muter dengan suasana malam minggu di Semarang akhirnya dapat juga Bandeng Presto Juwana dan Wingko Babad Cap Kereta Api (itu makanan khas semarang yang juara enaknya, #VersiGuePribadi), karena sudah cukup puas dan melelahkan kita seharian Jalan-Jalan Manja di Semarang walau masih banyak tempat yang belum kita kunjungi pada kesempatan kali ini.
Tapi itu tak masalah karena suatu saat nanti kita pasti kembali ke Semarang yang banyak jajanan juga tempat-tempat menarik yang layak mesti dikunjungi, jadi jangan bingung ketika punya waktu libur tapi belum mempunyai tujuan.
Datanglah ke Semarang, disana akan menjawab semua kebingungan kawan-kawan. Sampai jumpa di cerita perjalanan berikutnya,
JANGAN LUPA BERMAIN!!!
Post a Comment for "Jalan-Jalan Manja edisi Semarang"