belum bisa mendaki gunung, Jalan-Jalan Santai di kota pun ga kalah kece
Minggu, 9 agustus 2015.
Karena kuliah masih libur dan keinginan menahan naik gunungnya masih bisa gue tahan (yang ga bisa gue tahan itu adalah kesepian...*eehh curhat colongan kan tuh), jadi daripada gue suntuk mending jalan-jalan santai dikota. Oiya belakangan ini gue sedang ingin mengenal kopi lebih intim (mau buka usaha dari KOPI, doain ya semoga terwujud...Amin), mungkin gue akan merubah haluan jalan-jalan santai gue dengan mendatangi setiap tempat yang ada kopinya. Baik itu perkebunan kopi, penjual atau pedagang kopi, dan tempat ngopi dimanapun itu berada (ambil handphone cari tau tentang kopi, kita mulai berburu). Setelah cari informasi tentang kopi, gue tertarik ingin mendatangi tempat ngopi yang ga jauh dari Kawasan Kota Tua Jakarta. Alamatnya jelas cukup search aja di Google Map, ketik dengan keyword Kopi Es Tak Kie. Setelah diputuskan ingin mengunjungi Kopi Es Tak Kie di jakarta, dan baliknya akan mampir ke Pameran Seni Patung Pencak Silat di Taman Ismail Marzuki. Maka berangkatlah gue pagi menjelang siang, tapi karena gue berangkatnya menjelang siang dan harus muter-muter mencari lokasinya. Sesampai di lokasi ternyata kopi es nya habis (langsung lemeeeeees badan...padahal saat panas minum es tuh hal yang paling enak banget), ya mungkin hari ini gue kurang beruntung (nanti gue akan dateng lagi lebih pagi supaya ga kehabisan lagi).
***
Karena gue masih ada tujuan selanjutnya, jadi ga begitu terlalu kepikiran (boong deh, gue masih penasaran kalo belum review diblog ini tentang menikmati rasa Kopi Es Tak Kie). Dari kawasan Glodok gue meluncur ke arah Cikini untuk liat Pameran Seni Patung Pencak Silat, kali ini gue ga terlambat untuk menikmati pameran pencak silat itu (*ketawa bangga). Seperti biasa setelah mengisi buku tamu pameran gue langsung menuju ruang pamer, dan melihat-lihat apa saja yang dipamerkan.
Keterangan:
- Silat-Dunadi
- Jurus Golok-Yanto
- Pencak Silat Kids-Budi Santoso
- Terperangkap-Taufan A.P.
- Kerbau Seruduk Dada-Ilham Rohadi
- Sikap Pasang Permainan Tombak-Ilham Rohadi
- Optimis-Galang A.M.
- Kaidah-Galang A.M.
- -
- Unity-Egy Sae
- You Will Be In My Heart-Cahyo Baskoro
- Jurus (Jujur & Lurus)-Hilman Syafriadi
- Balago-Jhoni Waldi
- Palang Pintu-Taufan A.P.
- Pencak-Martopo W.
- Jurus Bangau (Kiri) & Jurus Latak Bumi (Kanan)-Dolorosa Sinaga
- Membela Diri-Johan Abe
- Unity-Egi Sae
- Sabuk Hitam-AC Wicaksono
- Jurus Sembilan-Yanto
- Jurus Ampuh-Inge Rijanto
- Iron Lady-Johan Abe
- Jurus Latak Bumi-Dolorosa Sinaga
- Jurus Bangau-Dolorosa Sinaga
- Sikap Pasang Tengah-Ilham Rohadi
- Hindaran Sempok Silat Pedang Bawean-Ilham Rohadi
- -
- 1000 Jurus-Indra G.
- -
- Menggiring Angin-RW. Mulyadi
***
Pementasan bertema pencak silat "Cinta Si Jamping" oleh Teater Koma.
Bapak Agus WS & Abah RH. Aziz Asy'arie.
Abah RH. Aziz Asy'arie & Ibu Rosalia Sciortino Sumaryono
Menjelang sore di sudut kawasan Taman Ismail Marzuki, Galeri cipta III.
Setelah menikmati pementasan bertema pencak silat “Cinta Si Jamping” oleh Teater Koma, yang sebelumnya juga bertemu dengan Ibu Rosalia Sciortino Sumaryono yang merupakan Istri alm. Bapak O'ong Maryono bercerita sedikit tentang Pameran Seni Patung Pencak Silat. Dan bisa belajar singkat dengan Guru Pelestari Maenpo Cikalong Abah RH. Aziz Asy'arie juga Bapak Agus WS seorang pesilat yang aktif di perguruan silat betawi Seliwa, adalah pengalaman yang sangat mengesankan tadi sore.
“Sepertinya pencak silat tidak menjadi tuan di rumah sendiri”, begitu penggalan kalimat yang sering diucapkan Pendekar Paripurna/Dewan Guru KPS Nusantara alm. Bapak O'ong Maryono. Semoga menjadi refleksi pribadi buat masing-masing yang masih menyimpan harapan akan terjaganya salah satu seni budaya di Indonesia, khususnya pencak silat.
Salam
Post a Comment for "belum bisa mendaki gunung, Jalan-Jalan Santai di kota pun ga kalah kece"