Bahagia itu adalah ketika bisa wujudkan impian orang tua, itu saja!episode 1
Rasanya hampir tidak pernah percaya, ketika apa yang sudah lama gue rencanakan sempat dihadapkan dengan beberapa ujian dan sedikit halangan. Tapi akhirnya gue bisa mengajak papa jalan-jalan ke Bali........Yehaaaaa!!!!!!!
Dan satu lagi yang membuat gue cukup senang bukan kepalang, gue akhirnya bisa naik pesawat juga. Dari kecil sampai sebesar ini gue belum pernah ngerasain yang namanya naik pesawat, ternyata naik pesawat itu sama aja kaya naik bus (Enggak deh becandaaaaaa, seruuuuuu banget brooooh & sistaaaaaa...). Gue bisa liat gunung-gunung yang biasa gue lewati dari dataran rendah sampai ke puncak, tapi sekarang gue liat dari sudut pandang yang berbeda yaitu dari atas langit didalam pesawat. Satu kata yang terucap waktu itu, "...I believe i can fly..... "
***
Bandara Soekarno-Hatta, Senin 21 September 2015.
Jam 03:30 wib gue udah berangkat ke Bandara karena penerbangan paling pagi, mata yang masih ngantuk karena cuma tidur-tidur ayam ditambah badan masih capek karena latihan minggu sore lengkap sudah menjadi beban awal perjalanan kali ini. Tapi yang namanya jalan-jalan selalu membuat senang, jadi walau dengan kondisi badan seperti apapun ga ngaruh buat gue (padahal kalo dipijitin sih enak banget nih).
Tiba di Denpasar jam 08:52 WITA langsung bertemu dengan driver yang akan mengantarkan gue selama di Bali, namanya I Putu Mardika. Karena tujuan udah dibuat list kemana tempat yang akan dikunjungi, jadi tanpa basa-basi langsung masuk mobil duduk manis dan berangkaaaaat!!!!

lokasi : Puri Saren Ubud


Dan berjalan lagi mengikuti arah jalan yang sedikit menanjak ke sebelah kanan, baru menemukan Pura nya dan seolah gue memasuki mesin waktu yang mengirim gue melintasi masa-masa kerajaan. Bangunan banyak terbuat dari bebatuan cadas yang keras dibeberapa sisinya terbalut lumut dibentuk secara alamiah oleh alam, mungkin ini perpaduan yang harmonis antara manusia yang dapat menjaga adat dan budayanya dengan alam semesta.
Baru beberapa jam gue berpijak di Pulau Dewata, sudah dibuat jatuh hati pada pandangan pertama. Jadi makin penasaran tempat-tempat lain yang akan gue datengi nanti, masih ada 2 hari kedepan gue akan menikmati perjalanan di Bali.

Oke balik lagi cerita perjalanan gue, setiap ukiran yang ada pada setiap bangunan di Bali sangat detail. Hal itu gue juga liat disepanjang perjalanan, rumah-rumah tradisional di Bali masih sangat asri dengan pohon-pohon didepan maupun pelataran rumahnya. Dan juga setiap pintu masuk utama menuju rumah pasti kecil, hampir gue ga temui rumah di desa-desa pintu masuk utamanya besar. Jika kata bli Putu di Bali itu banyak sekali filosofinya, mengenai pintu kenapa kecil itu diberitahu ketika kita hendak bertamu harus menjaga sopan santun dan jangan terburu-buru untuk masuk kita harus perlahan tidak grasak grusuk. Karena biasanya pintu masuk utama itu hanya dapat dilalui satu orang, jadi bergantian atau antri lah bahasa yang mudah dimengertinya. Pintu masuk utama dengan ukiran yang khas itu juga yang membuat gue suka, mudah-mudahan bisa punya rumah sendiri dengan interior design dari perpaduan daerah di Indonesia (Amiiiiin....Macam ini nih pintunya Pintu di Puri Saren Ubud.)
ini Bokap gue (Keceeee kan kaya gue... #PeDe).

lokasi : Pura Tirta Empul


***

Setiba di Pura Ulun Danu Batur seperti biasa bayar tiket masuk pengunjung pada umumnya, tapi disana ada pengalaman yang ga enak ketika hendak memasuki kawasan Pura Ulun Danu Batur tersebut.
Begini ceritanya:
Awalnya seperti biasa ketika hendak masuk kawasan Pura kita diwajibkan memakai kain atau selendang, biasanya di depan sebelum memasuki Pura ada kain atau selendang yang disediakan. Ada tersedia yang gratis dan ada juga yang membayar dengan memberikan donasi sukarela ke dalam kotak yang tersedia, tapi saat membayar tiket masuk ada 2 orang ibu-ibu dekat loket tiket mengarahkan untuk mengambil kain yang berada di dalam bangunan tidak jauh dari loket pembelian tiket. Tapi ketika gue dipakaikan kain selendang, si ibu langsung bilang untuk sewa selendang dikenakan biaya 50ribu.
"Hah.....?!!!?!?, ini beli atau dipinjamkan bu?", tanya gue.
"ini dipinjamkan, jika mau beli beda lagi", ucap salah satu ibu itu.
"ah yang bener bu, saya ga jadi deh", gue langsung keluar bangunan itu dengan nada kesal.
"mau nya berapa de, udah dikurangin lagi deh, pas nya berapa?", kata si ibu itu seperti menawarkan.
"Ibu, mohon maaf sebelumnya. Saya berkunjung kesini untuk mengenal secara langsung budaya disini, saya pun sebelum kesini sudah mengunjungi beberapa Pura yang ada di Bali. Saya paham harus menggunakan kain atau selendang sebagai wujud penghormatan dan sopan santun dalam Pura, biasanya ada yang menyediakan gratis tapi ada juga dengan membayar donasi sukarela. Saya bukannya ga mau membayar, tapi dengan cara ibu yang demikian saya jadi kecewa dan lebih baik tidak jadi sama sekali untuk mengunjungi Pura Ulun Danu Batur ini. Sekali lagi mohon maaf ya bu.. dengan tidak mengurangi rasa hormat", lantas gue segera ke mobil tempat bli Putu menunggu.
"Iya de, gimana kalo bayar 15 ribu aja. Kan sudah membayar tiket masuk", si ibu itu tetap mencoba menawarkan pilihan.
"Sekali lagi maaf ya bu, saya sudah ikhlas kog untuk tiket masuk yang sudah saya beli. Ga masalah jika saya tidak jadi mengunjungi Pura Ulun Danu Batur", langsung masuk ke mobil dan bilang ke bli Putu untuk melanjutkan ke tempat berikutnya.
***


Setelah muter-muter desa gue istirahat sejenak sambil ditemani minuman khas Desa Adat Penglipuran yang namanya loloh cemceman, minuman yang berwarna hijau rasanya sedikit asam dan manis membuat badan menjadi segar kembali.
lokasi : Desa Adat Penglipuran

Pokoknya selama di Bali gue mau mencicipi kuliner khas daerahnya, sebenernya setiap gue jalan kemana pun pasti gue selalu mencari kuliner khas daerah tersebut. Tapi tergantung bahan bakunya juga, ga semua harus gue cicipi karena ada juga yang ga masuk kedalam selera gue pribadi (bisa ga ketelen sama gue...hahahahahahaha).
Setibanya dipenginapan gue langsung mandi karena udah seharian belum mandi, badan rasanya lengket kaya mandi karamel (ini berlebihan kayanya...hahahahahaha). Dan setelah mandi tanpa komando badan rebahan langsung pules tertidur karena capeknya jalan-jalan seharian, karena besok akan melanjutkan perjalanan lagi jadi sekarang istirahat total agar besok stamina dapat kembali bugar. Selamat bobo...!!!!!
Zzzzt....Zzzzt......Zzzzzt.......krooooook......ngooook.....kroooook...ngooook.....
Bersambung....
Post a Comment for "Bahagia itu adalah ketika bisa wujudkan impian orang tua, itu saja!episode 1"
Post a Comment