6 hari perjalanan, 5 tujuan wisata, 4 daerah, 3 jenis pemandangan alam,2 orang hobby jalan, 1 tujuan kesenangan
Jakarta, selasa 12 mei 2015.
Perjalanan dimulai dengan perasaan cemas karena terjebak macet di Toll Kebon Jeruk, posisi jam menunjukan jam 12:15 wib padahal keberangkatan kereta kertajaya melalui stasiun pasarsenen jam 14:00wib (asyuuuuuu....ni macet bener-bener ga tepat banget waktunya, padahal kan udah siang). Didalam taksi gue merasa sangat gusar, ditambah perut lapar membuat siang ini terasa begitu gerah (rasanya mau makan krupuuk sekalian sama kalengnya). Oiya kawan perjalanan kali ini temen kerja gue, yang namanya Johnzon. Menurut rencana yang dibuat kita akan mengunjungi beberapa tujuan wisata di Jawa Timur dan sekenanya, dalam waktu tempuh perjalanan dari tanggal 12 mei sampai dengan 17 mei 2015 (lumayan lama kali ini, tapi ga selama kejadian di film interstellar).
Akhirnya perasaan cemas itu hilang setelah sampai di stasiun Pasarsenen tepat jam 13:15 wib, setelah turun kita langsung bergegas mencari warung makan untuk perbekalan selama dikereta. Setelah selesai kita langsung berlari menuju peron yang mana kereta Kertajaya sudah siap-siap berangkat, untung saja tidak terlambat (masih ngos-ngosan kaya habis dikejar pitbull).
***
Surabaya, rabu 13 mei 2015.
Akhirnya Kertajaya pun tiba di stasiun Surabaya Pasar Turi tepat jam 02:00 wib, dan kita pun jalan kaki menyusuri jalan ditengah malam kota Surabaya menuju Stasiun Surabaya Gubeng. Lama waktu tempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, sayangnya tidak sempat foto-foto padahal kota surabaya sangat bersih tidak ada sampah yang berserakan di jalan.
Monumen Kapal Selam.
Di stasiun Surabaya Gubeng sebelumnya memang gue udah janjian dengan bang Minggus ketemu di sana, bang Minggus kawan yang kenal dari grup Backpacker Banyuwangi. Ternyata bang Minggus bersama 3 orang yang namanya Acung, Suci, dan mba Febi, jadi kita yang pergi dengan tujuan sama menjadi 6 orang.
Dari stasiun Surabaya Gubeng kita sambung naik kereta Probowangi dari jam 04:23 wib sampai stasiun Karangasem jam 11:30 wib, pertama kali perjalanan dengan kereta yang sangat panjang dan baru kali ini juga gue pribadi sampai bosan di kereta selama perjalanan (lama banget, hampir 24 jam di kereta cuk!!!).
Rumah Singgah Backpacker Banyuwangi.
Sesampainya di rumah singgah kami langsung disambut hangat oleh pemiliknya yang bernama mas Rahmat, sedikit informasi rumah singgah yang berada kurang lebih 15 meter keluar dari stasiun Karangasem. Rumah singgah ini dibangun mas rahmat sebagai tempat singgah untuk setiap orang yang ingin mengunjungi Banyuwangi, juga tempat tali ajang silahturahim sesama pejalan.
Menjelang sore kita diajak mas Rahmat bersama mas Ipul mencicipi sego tempong khas Banyuwangi yang lokasi nya tidak jauh dari rumah singgah, kebetulan sekali perut sudah lapar ketemu nasi tempong yang pedasnya semakin membangkitkan selera makan.
sumber : sego tempong
sego tempong mbok Wah.
Selesai mengisi perut kita langsung pergi ke air terjun Jagir yang tidak jauh juga dari rumah singgah, berkendara tidak lebih dari 30 menit. Air terjun Jagir lokasi nya memang agak sedikit tersembunyi, tapi ini lah mungkin yang dikatakan orang-orang tentang "surga yang tersembunyi".
air terjun Jagir.
Karena sudah hampir gelap kita pun balik ke rumah singgah, untuk beristirahat supaya nanti tengah malam kondisi badan menjadi fit. Tujuan kali ini adalah gunung Ijen untuk melihat kawahnya yang menyala api berwarna biru, ga sabar kita untuk mendatangi salah satu fenomena alam yang jarang terjadi di dunia dan salah satunya ada di Banyuwangi.
***
Rumah Singgah Backpacker Banyuwangi, kamis 14 mei 2015.
Jam 1:00 wib kita sudah bersiap-siap untuk berangkat ke gunung Ijen, karena untuk dapat melihat blue fire waktu yang tepat adalah dini hari menjelang subuh sebelum matahari terbit. Untuk foto blue fire nya gue ga bisa dapatkan dari kamera pocket dan handphone yang gue bawa, sayang juga sebenarnya tidak bisa mengabadikan oleh kamera sendiri. Tapi tidak masalah buat gue, karena menyaksikan dengan mata kepala gue sendiri (aseli gunung Ijen kereeeeeen banget, recommend wajib dikunjungi).
sumber : gunung ijen
Sekitar jam 12:00 wib kita semua sampai dibawah lagi, dan kembali ke rumah singgah untuk mandi dan istirahat sejenak menunggu sore akan melanjutkan ke tempat berikutnya. Tujuan berikutnya Taman Nasional Baluran, yang terletak di kabupaten Situbondo dengan ditempuh kurang lebih 1,5 jam berkendara dari rumah singgah. Kali ini kita hanya bertiga diantar mas Ipul.
di savana Bekol.
Ini mobil yang tangguh mengantar kita jalan ke Banyuwangi bersama mas Ipul, siapapun yang pernah ke rumah singgah memilih berkendara menggunakan mobil. Pasti akan berpetualang bersama mobil ini, hubungi saja mas ipul.
(ah...gue terlalu berlebihan banget)
sumber : Taman Nasional Baluran
habis puas menikmati sore di savana Bekol, kita diantar lagi mas Ipul ke pantai Bama, yang masih satu lokasi dengan Taman Nasional Baluran.
Di kawasan Taman Nasional Baluran terdapat berbagai macam hewan selain banteng, kerbau, burung merak, dan ada juga kera abu-abu ekor panjang hewan endemik pantai Bama Taman Nasional Baluran. Kera-kera tersebut mungkin sudah terbiasa dengan keberadaan manusia, tapi hati-hati saja jika kesana apalagi membawa makanan pasti akan dikerumuni sekelompok kawanan kera. Walau kera tersebut tampak jinak, tapi berhati-hati lebih baik untuk mencegah sesuatu yang ga diinginkan.
Karena hari sudah gelap dan perut sudah lapar, jadi kita semua kembali ke rumah singgah untuk beristirahat. Dalam perjalanan pulang kita mampir dulu mencicipi lagi makanan khas Banyuwangi yang bernama rujak soto, mendengar namanya memang tidak asing tapi ga ada salahnya mencoba mumpung ada di Banyuwangi.
***
ini rujak soto dengan minuman sari temulawak.
Selama 2 hari gue diterima baik dan hangat secara kekeluargaan di Rumah Singgah Backpacker Banyuwangi ini, keluarga mas Rahmat sangat baik sekali pada setiap orang yang singgah disini. Baik baru kenal ataupun sudah seringkali datang ke rumah singgah, suatu saat gue akan balik lagi untuk silaturahmi bersama keluarga mas Rahmat di Banyuwangi. Makasih ya mas Rahmat, mas Ipul dan mas Andri! semoga rumah singgah selalu menjadi tempat penuh dengan keceriaan yang mempererat tali silaturahmi.
ini foto mas Andri dan mas Rahmat.
Gue dan Johnzon melanjutkan perjalanan ke daerah berikutnya yaitu gunung Bromo, melalui Cemoro Lawang Probolinggo dengan menggunakan kereta Tawang Alun jam 05:00 wib dari stasiun Karangasem. Tiba di stasiun Probolinggo sekitar jam 09:30 wib, kita berdua sarapan dulu disekitaran stasiun sambil bertanya informasi ke pusat informasi pariwisata yang ada tepat diseberang stasiun Probolinggo.
Probolinggo, jumat 15 mei 2015.
Setelah sarapan kita mencari informasi di pusat informasi pariwisata dan mendapatkan informasi secara lengkap untuk menuju ke gunung Bromo dan air terjun Madakaripura, sekitar jam 11:30 wib kita naik angkot menuju terminal Probolinggo. Angkutan Kota (Angkot) di Probolinggo gue perhatiin cuma 1, warna kuning kombinasi abu-abu. Waktu itu pas mau sholat jumat jadi nampaknya wajar kalo angkot jarang, gue pun menunggu angkot cukup lama didepan stasiun Probolinggo. Udah gitu pas naik angkot malah sedikit dipaksa untuk ikut travel ke bromo nya padahal gue bilang mau turunnya di terminal (Njiiiiir, tuh sopir kog maksa banget sih), udah gitu pas gue ditunjukin ke salah satu agent travel tas gue diturunin gitu aja sama sopir angkot karena diangkot itu ga ada penumpang lain lagi. Tuh sopir mau muter balik, dan kita ga jadi diturunin di terminal yang kita tuju (asyuuuuuuu banget kan tuh sopir). Akhirnya kita berdua jalan kaki di tengah terik matahari siang hari menuju ke terminal Probolinggo, sambil tanya-tanya ke setiap orang yang lewat. Untungnya ga begitu jauh kita jalan kaki, kurang lebih 1,5 KM dari kita diturunin sama sopir angkot asyuuuuu itu ke terminal Probolinggo. Dan di terminal Probolinggo sambung angkot khusus sejenis mobil elf yang biasa mangkal didepan terminal, kebetulan mobilnya udah mau jalan jadi gue ga perlu menunggu terlalu lama (emang TUHAN baik banget, kaya udah diatur). Karena mobil ini akan jalan jika bangku yang tersedia sudah terisi semua, sampai di gunung Bromo sekitar jam 14:00wib.
***
Setibanya di Bromo gue langsung mencari jasa pengantar untuk beberapa titik kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Bromo terdapat beberapa pilihan sewa antar. Ada mobil Jeep dan ojek motor, tapi ada juga yang menyewakan motor trail jika ingin merasakan petualangan dengan sensasi mengendarakan sendiri.
pasir berbisik gunung Bromo.
pengalaman seru pada saat menaiki tangga menuju kawah bromo, dengan menghitung berapa jumlah anak tangga.
(setiap orang suka berbeda dalam menghitung jumlah anak tangganya, coba saja jika kesana)
Setelah puas mengunjungi lalu berfoto-foto di pasir berbisik, padang savana bukit teletubies, dan kawah Bromo, kita kembali ke penginapan untuk bersih-bersih lalu makan malam. Makan nasi goreng ditambah cabe asli Bromo, mantap sekali rasanya. Setelah itu kita langsung tidur karena besok pagi buta sudah harus bangun untuk menuju pananjakan 1, melihat sunrise di gunung Bromo yang sangat indah.
penampakan cabe asli Bromo (cabenya segede jempol kaki, njiiiiir guedeeeee banget).
Karena masih ada satu tujuan lagi yang akan kita kunjungi, jadi setelah puas berfoto-foto di pananjakan 1 kita langsung bergegas turun. Packing barang dan menuju ke air terjun Madakaripura, dari Bromo perjalanan ke air terjun Madakaripura kurang lebih 1,5 jam. Dari pintu masuk kita harus berjalan kurang lebih 30 menit, disarankan memakai jas hujan atau payung yang disewakan jika tidak ingin basah-basahan.
pada saat sampai dilokasi disambut dengan patung Gajah Mada yang duduk bersila.
Akhirnya perjalanan gue dengan Johnzon selesai di Madakaripura, kita di antar ojek yang disewa sampai tempat menunggu bus jurusan Surabaya. Dan sambil menunggu waktu kereta Kertajaya datang di stasiun Surabaya Pasar Turi, gue menikmati suasana malam di sekitaran stasiun Pasar Turi sampai Kertajaya datang yang membawa penumpang kembali ke Jakarta.
Di gerbong ekonomi-4/10D Perjalanan surabaya – pasarsenen, 17 mei 2015 pukul 03.18 wib
Jakarta, minggu 17 mei 2015.
Tiba di stasiun Pasarsenen jam 09:00 wib, dan perjalanan panjang kali ini sudah selesai sampai disini. 6 hari perjalanan (mulai dari tanggal 12 mei 2015 sampai 17 mei 2015), 5 tujuan wisata (air terjun Jagir, gunung Ijen, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, air terjun Madakaripura), 4 daerah (Surabaya, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo), 3 jenis pemandangan alam (gunung, alam, kota), 2 orang hobby jalan, 1 tujuan kesenangan.
Kemana perjalanan selanjutnya, tunggu saja ceritanya!!!
mungkin yang membaca blog ini kawan seperjalanan gue selanjutnya...?
sudah siapkah kawan...????
Keren banget Nya...
ReplyDeletebikin iri dech postingan ini
Hahahahaha intinya jangan lupa bahagia kai, Indonesia sangat indah dan sayang untuk tidak dikenali dari dekat, berjalanlah selagi masih bisa melangkah!!
ReplyDelete